A. Definisi Komunikasi
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut.
B. Proses Komunikasi
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan
kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi.
Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan,
ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is
Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang
pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki
pengikut (follower) guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin,
khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya
dari suatu manajemen dalam organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga
didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang
lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain
untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan.
Pertama : Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan
untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi;
kedua : Untuk menjaga keseimbangan diantara
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang
berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur,
pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat
dan pemerintah.
Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu
cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.
B. Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi dalam
organisasi adalah : Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan,
baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan
organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah
tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting
bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah
proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi
adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu
mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai
dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka.
Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar
tujuan kelompok dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi,
baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan
bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti
pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.
C. Hambatan Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada
hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga
informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti
dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada
hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu :
1. Status effect
Adanya
perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia.Misalnya
karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun
perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut
mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic
Problems
Faktor
semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi
seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab
kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah
pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada
gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya
kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan
demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual
distorsion
Perceptual
distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada
diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit
terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan
wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
4. Cultural
Differences
Hambatan
yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda
di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya
tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis
makanan berupa sup.
5. Physical
Distractions
Hambatan ini
disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya
komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan
atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of
communication channels
Adalah
gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan
komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone
yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada
pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak
dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan
tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak
adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi
satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu
gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut
para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak
peduli dengan gagasan seorang
manajer.
D. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif Dalam Organisasi
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di
tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima
pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan
untuk itu. Komunikasi interpersonal di katakan efektif,apabila memenuhi tiga
persyaratan utama,yaitu :
a. Pengertian
yang sama dengan terhadap makna pesan.
Salah satu indikator yang dapat di gunakan sebagai
ukuran komunikasi dikatakan efektif,adalah apabila makna pesan yang di kirim
oleh komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan. Pada
tataran empiris,seringkali terjadi mis komunikasi yang di sebabkan oleh karena
komunikan memahami makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan oleh
komunikator.
b. Melaksanakan pesan secara suka
rela.
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif
berikutnya adalah bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan
perbuatan dan dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal ini
mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi interpersonal,komunikator dan
komunikan memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi
interpersonal yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara sangat
diperlukan agar kedua belah pihak menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya
secra suka rela,jujur,tanpa merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif
mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi itu kedalam
suasana yang yaman,harmonis,dan bukan sebagai suasana yang tertekan.
c. Meningkatkan kualitas hubungan
antarpribadi.
Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan
mendorong terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan kolega.
Hal ini disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh
manfaat dari komunikasi itu,sehinggamerasa perlu untuk memelihara hubungan
antarpribadi. Banyak orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat
baik dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang
lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat.
E. Komunikasi Interpersonal Efektif Dalam Organisasi Mencakup :
http://www.psychologymania.com/2013/04/efektivitas-komunikasi-interpersonal.html
http://beruangkaki5.blogspot.com/2012/06/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi.html
Komunikasi
dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam
suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara
atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward
communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral
communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau
transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi,
kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain.
Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan
perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses
berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim,
kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh
penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi
mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi
umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
SUMBER :
http://boydiharten.blogspot.com/2013/11/komunikasi-dalam-manajemen-bagian-2.html
http://boydiharten.blogspot.com/2013/11/komunikasi-dalam-manajemen-bagian-1.html