Kamis, 31 Oktober 2013

Tulisan : Periode 2

Manajemen Keuangan Untuk Karyawan

Masih berhubungan dengan postingan minggu lalu dengan judul yang hampir sama yaitu manajemen keuangan, tapi kali ini saya akan membahas manajemen keuangan untuk karyawan

Apasih manajemen keuangan itu ? Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksanaan, pengelolaan, pengendalian, perencanaan dan penyimpangan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau oragnisasi.
Manajemen keuangan tidak hanya diperlukan oleh suatu perusahaan atau organisasi saja, dalam hidup juga diperlukan manajemen keuangan khususnya bagi mereka yang sudah bekerja (karyawan). Memang tidak dapat di pungkiri, godaan untuk menghabiskan gaji bulanan bagi mereka yang bekerja, sangatlah besar. Ketika menerima gaji, biasanya keinginan untuk berfoya-foya cukup basar seperti membeli gadget atau membeli barang yang diinginkan dan lain sebagainya hingga lupa dengan keperluan lainnya yang harus dipenuhi. Ketika menerima gaji, alangkah baiknya jika kita sudah memisahkan beberapa persen gaji kita untuk keperluan pribadi, manabung dan keperluan keadaan darurat. 
Bagi mereka yang berpenghasilan minim, ada baiknya  jangan tergiur dengan kartu kredit. Karena kartu kredit dapat menjerumuskan kita ke dalam hutang -piutang. Jika ingin menggunakan kartu kredit, sesuaikan dengan kemampuan kita, jangan ikut-ikutan teman hanya karena ingin keren.
Berhemat, bukan pelit. kata ini sering sekali terdengar di telinga kita dari kecil sampai sekarang. Para karyawan yang berpenghasilan dibawah rata-rata, berhemat sangatlah penting, karena gaji yang di dapat itu untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan, mereka harus pintar-pintar dalam memebelanjakan uangnya, meraka harus bisa membedakan mana barang yang dibutuhkan dan mana barang yang hanya menjadi keinginan semata.



Manajemen Kehidupan Dalam Sehari-hari

Sebelum masuk ke pembahasan manajemen kehidupan, kita awali dulu dengan pengertian manajemen.
Menurut Mary Parker Follet, manajemen dalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkorrdinasian, dan mengontrollan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Menurut Drs. Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan.

Bagaimana dengan manajemen kehidupan sehari-hari ? Apa kita sudah menerapkannya ?

Dalam menjalani kehidupan, mungkin kita tidak sadar sudah melakukan manajemen atau bisa jadi tidak melakukannya. Manajemen dalam kehidupan sehari-hari adalah mangatur hal-hal kecil yang biasa kita lakukan, seperti membereskan rumah, terkadang kita membiarkan barang-barang kita seperti file-file atau fotokopian, sepatu, buku-buku dan lain sebagainya berserakan atau menumpuk begitu saja, alhasil kita menjadi kerepotan dalam mencari barang saat kita membutuhkan barang tersebut, dengan kita mengatur dan manatanya dengan rapih itu sudah menjadi suatu manajemen yang kita lakukan. manfaat langsung yang dapat kita rasakan adalah kita menjadi disiplin dan tidak repot dalam mencari barang yang diinginkan.
Contoh lain adalah manajemen waktu dan manajemen keuangan. manajemen waktu, yang paling gampangnya adalah kita menuliskan dan melakukan kegiatan kita dari pagi hari saat bangun tidur sampai malam hari. Dengan begitu, kita tidak akan membuang-buang waktu dan dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Orang yang tidak bisa memanage waktu dengan baik, tidak bisa menikmati hidup, dalam bekerja pun mereka tidak maksimal. Sama hal nya dengan manajemen waktu, manajemen keuangan juga sama pentingnya dalam kehidupan sehari-hari, berapa pun penghasilan kita, jika tidak di manage dengan baik akan terbuang sia-sia atau habis hanya untuk hal-hal yang tidak berguna.

Dengan adanya manajemen yang baik dalam kehidupan sehari-hari, hidup kita akan lebih teratur, dan dapat merealisasikan segala keinginan kita. Manajemen yang baik juga akan menjadi bekal kita dalam menjalani kehidupan di masa depan dan membuat hidup kita semakin disiplin.

Terlihat simple, tapi jika tidak dijalankan akan berdampak buruk dan jika kita menjalankannya dapat mendatangkan manfaat yang besar.



sumber :
http://kedaiinformasiku.com/pengertian-manajemen/

TUGAS : PERIODE 2

NAMA : FEBRIATI MUGHNI
NPM : 12511781
KELAS: 3PA05


 
Pengorganiasasian Struktur Manajemen

A. Definisi Pengorganisasian 
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang dinamis. Sedangkan, organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas, dan membagi-bagikan pekrjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan.
Pengorganisasian adalah  suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang, seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serat penetapan tugas dan wewenang seseorang: pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

B. Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan di koordinasikan secara formal. Struktur organisasi juga dapat di definisikan adalah suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasarkan situasi, kondisi, dan kebutuhan organisasi. Struktur suatu organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok. Struktur suatu organisasi ada kaitannya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

C. Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen
Organisasi dirumuskan sebagai pembagian pekerjaan diantara orang-orang yang  usahanya dikoordinasikan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus. Sebagai dinamika dari pembagian kerja maka organisasi merupakan proses dari adanya kegiatan berbagai orang sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing yang bekerja bersama-sama untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi sebagi proses dilandasi oleh suatu ketaatan bahwa pembagian pekerjaan dilaksanakan dan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mampu merangsang kerelaan bekerja sama. Didalam proses organisasi mengalami pertumbuhan, pengembangan, perbaikan, atau penyempurnaan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan warga anggotanya dan kebutuhan masyarakat sekelilingnya. Organisasi sebagai sistem di samping dipengaruhi oleh segi intern sendiri juga dipengaruhi oleh lingkupan di luarnya.
Fungsi manajemen yang terpenting kedua adalah pengorganisasian. Fungsi tersebut dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan. Pengorganisasian mengantar semua sumber dasar (manusia dan nonmanusia) kedalam suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga orang-orang yang bekerja dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mempersatu padukan orang-orang di dalam kerja satu dengan kerja yang lain-lain untuk saling berhubungan. Seorang manajer yang ingin bertindak berhasil guna, seharusnya telah menguasai :
1. Tindakan apa saja yang dilakukan
2. Siapa-siapa yang harus membantunya
3. Kepada atsan yang mana ia harus membuat dan menyampaikan laporannya
4. Siapa saja bawahan yang harus lapor kepadanya
5.  Pengetahuan tentang organisasi dari seluruh kelompok yang bekerja sama dan tempatnya dalam organisasi tersebut, serta
6. Saluran-saluran komunikasi resmi yang dipergunakan untuk melancarkan kegiatan organisasi.

Pihak karyawan (bawahan) juga perlu mengetahui
1. Jenis pekerjaan yang dipadukan
2. Batas-batas jelas antara pekerjaan dengan pekerjaan lainnya
3. Hubungan pekerjaannya dengan pekerjaan teman-teman sekelompoknya, dan
4. Anggota kelompok kerja terdekat yang terjalin kesinambungan tugasnya.
Jadi secara keseluruhan, pengorganisasian sebagainsalah satu fungsi manajemen amatlah penting karena tanpa ada langkah ini tidaklah terwujud seperti organisasi, uraian tugas wewenang dan tanggung jawab. Uraian kaitan tugas atau pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Sementara itu, sumber-sumber dasar (manusia dan nonmanusia) tidak dapat digerakkan untuk mencapai tujuan sebagimana telah diterapkan atau melalui perencanaan.



Actuating Dalam Manajemen

A. Definisi Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.
Actuating adalah pelasanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tersebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (kepemimpinan), perintah, komunikasi dan konseling (nasehat). Actuating disebut juga "gerakan aksi" mencakup kegiatan yang dilakukan manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama.

B. Pentingnya Actuating
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan actuating adalah
1. Merasa yakin akan kemampuan dalam mengerjakan
2. Yakin bahawa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya 
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak 
4. Tugas tersebut mertupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis

C. Prinsip Actuating
Prinsip-prinsip dalam actuating, antara lain sebagai berikut:
1. Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
4. Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.



Mengendalikan Fungsi Manajemen

A. Definisi Mengendalikan (Controlling
Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir proses pelaksanaan manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Earl P. Strong : Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
Menurut Harold Koontz : Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan terselenggara.
Menurut GR. Terry : Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

B. Langkah-langkah dalam Controlling
1. Menetapkan standar pelaksanaan kegiatan
2. Menentukan pengukuran pelaksanaan
3. Mengukur pelaksanaan yang terjadi
4. Membandingkan pelaksanaan dan standar yang telah ditentukan sebelumnya
5. Menganalisa penyimpangan yang terjadi, dan
6. Mengambil tindakan jika diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan

C. Tipe-tipe Controlling
Menurut Handoko (1999) ada tiga tipe dasar controlling yaitu :
1.  Pengawasan pendahuluan (feedforward control) : 
Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering controls, sirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpanan-penyimpanan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi pendekatan ini lebih aktif dan agresif dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masallah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan yang diinginkan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (concurrent control):
Pengawasan ini sering disebut pengawsan "Ya-Tidak", screening control atau "berhenti-terus". Pengawasan dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dahulu, atau syarat tertentu dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan "double-check" yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik (feedback control) : 
Pengawasan umpan balik juga dikenal sebagai past-action controls, pengawasan ini mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dimasa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.


D. Control Proses Manajemen
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana. 

Proses pengawasan sebagai bagian dari pengendalian akan mencatat perkembangan organisasi kearah tujuan yang diharapkan dan memungkinkan pemimpin mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, terhadap aktivitas organisasi, maka upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik.





Daftar Pustaka

Afifudin. (2013). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: ALFA BETA
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen edisi 2. Yogyakarta: YPFE-YOGYAKARTA

catatan kecil Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting