Nama : Febriati Mughni
Kelas : 3PA05
NPM : 12511781
Kelas : 3PA05
NPM : 12511781
I.
1.)
Apa itu manajemen ?
Jawab : 1. Manajemen sebagai
suatu proses
2. Manajemen
sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen
sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara
orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut
:
1. Encyclopedia of The
Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen
yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, emngawasi
usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georgy R. Terry,
yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan
melalui kegiatan orang lain.
2.)
Sebutkan jenis manajemen !
Jawab :
1. Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan
bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah.
2. Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya
dapat diwujudkan.
3. Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses
produksi.
4. Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit.
5. Manajemen
Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus
bertahan dalam jangka panjang.
6.
Manajemen Strategi dapat di artikan sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, Pergerakan,
Pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
3.)
Apa itu kepemimpinan ?
Jawab :
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju tercapainya tujuan-tujuan.
Kepemimpinan adalah
suatu proses memepengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan tujuan
dan mencapai tujuan (Leadirship is the process of influencing group activities
toward goal setting and goal achievement)
Kepemimpinan adalah
proses dimana seseorang berusaha menggunakan pengaruh kemasyarakatannya.,
terhadap para anggota suatu kelompok (Leadership is a process whereby one
person exerts social influence over the members of a group).
Menurut Prof. F. P.
Brassor Kepemimpinan adalah proses dimana seorang pelaksana memberi
petunjuk-pengarahan, pembinaan atau mempengaruhi pekerjaan orabng lain agar
memilih atau mencapai maksud dan tujuan tertentu.
Menurut penjelasan PP
10/1979 huruf (h) dikatakan bahwa Kepemimpinan adalah kemampuan seorang Pegawai
Negeri Sipil untuk meyakinkan orang lain, sehingga dapat dikerahkan secara
maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
Menurut Stoner,
Kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan tugas.
II.
Perencanaan dan Penetapan Manajemen
1.)
Pengertian perencanaan ?
Jawab : Suatu proses
yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi
menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki
rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
kegiatan.
2.)
Manfaat Perencanaan !
Jawab : Membuat perencanaan lebih khusus, lebih
terperinci, lebih mudah dipahami, bisa berhemat atau ekonomis dana, bisa
menghemat tenaga manajemen, dan sebagai dasar untuk pengendalian.
3.)
Jenis perencanaan dalam organisasi !
Jawab :
Berdasarkan
jangka waktu
1. Perencanaan jangka
panjang : Perencanaan jangka panjang biasanya mempunyai rentang waktu antar 10 sampai 25 tahun. Pada hakikatnya, rencana perspektif adalah cetak biru
pembangunan yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Rencana perspektif bukan berarti saru rencana untuk keseluruhan jangka waktu 15
atau 20 tahun tersebut. Tujuan pokok rencana perspektif adalah untuk meletakkan
landasan bagi rencana jangka menengah dan jangka pendek, sehingga
masalah-masalah yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sangat panjang
dapat dipertimbangkan dalam jangka menengah dan jangka pendek.
2. Perencanaan jangka
menengah : Perencanaan jangka menengah biasanya mempunyai rentang waktu 4
sampai 6 tahun. Dalam perencanaan jangka menengah ini walaupun masih umum,
sasaran-sasaran dalam kelompok besar (sasaran sektoral) sudah dapat diproyeksikan
dengan jelas.
3. Perencanaan jangka
pendek : Rencana jangka pendek mempunyai rentang waktu 1 tahun, biasanya
disebut juga rencana operasional tahunan. Rencana jangka pendek biasnya lebih
akurat, kerena melihat masa depan dalam jangka yang lebih pendek lebih mudah
daripada masa depan dalam jangka yang lebih panjang.
Berdasarkan
sifat perencanaan
1. Perencanaan dengan
komando (Planning by direction) : Perencanaan dengan komando biasanya
dilaksanakan di masyarakat sosialis seperti Uni Soviet. Perencanaan dengan cara
ini tidak menghendaki adanya liberalisme. Dengan cara ini pemerintah meletakkan
posisi komando di tangannya dengan menguasai seluruh sektor petanian dan sektor
industri swasta, perbankan serta transportasi. Beberapa kelemahan perencanaan
komando : Pertama, sistem perencanaan ini berkaitan dengan rejim pemerintahan
yang sangat borikratis dan totaliter. Kedua, perencanaan dengan komando ini
kurang tepat guna karena sistem ekonomi saat ini sangat rumit. Ketiga,
perencanaan dengan komando ini sifatnya tidak luwes. sekali suatu rencana
ditetapkan, tidak ada kemungkinan untuk memperbaiki bagian apapun juga.
Keempat, akibat lebih jauh dari semua yang disebut diatas, maka begitu rencana
dijalankan, pencapaian sasaran sistem perencanaan ini akan menjadi pekerjaan
yang sulit. Kelima, perencanaan dengan komando ini apa yang disebut Lewis
sebagi kecenderungan pemaksaan. Sistem ini menyebabkan pembekuan yang
berlebihan demi mempermudah proses produksi. Terakhir, perencanaan dengan
komando ini juga merupakan pekerjaan yang mahal. Cara seperti ini memerlukan
ahli statistik, ahli ekonomi, dan tenaga terlatih lainnya dalam jumlah yang
banyak.
2. Perencanaan dengan
rangsangan : merupak sistem perencanaan yang demokratis. asaistem ini dilakukan
dengan cara memanipulasi pasar. Prencanaan dengan rangsangan ini dapat mencapai
hasil yang sama dengan yang dicapai oleh perencanaan dengan komando, tetapi
hanya sedikit mengorbankan kemerdekaan individu. Beberapa kelemahan yang dapat
membuatnya kurang berhasil. Pertama, mungkin saja terjadi perangsangan yang
ditawarkan mungkin tidak memadai bagi produsen dan konsumen untuk bertindak
seperti yang diinginkan oleh pemerintah. Kedua, karena pelaksaan rencana secara
aktual diserahkan pada kekuatan pasar, maka kelebihan atau kelangkaan pasti
akan timbul. Ketiga, kebijakan moneter dan fiskal saja tidak cukup untuk
merangsang pembangunan ekonommi terencana, misalnya dengan menaikkan laju
pembentukkan modal.
Berdasarkan
alokasi sumber daya
1. Perencanaan keuangan
: keungan merupak kunci pokok perencanaan ekonomi. jika dana tersedia secara
memadai, maka sasaran fisik gampang dicapai. Tetapi, bila sumber dana tidak
ada, jangan harap rencana dapat diselesaikan dengan baik. Disamping itu,
perencanaan keuangan penting dalam rangka penghapusan ketidakseimbangan antara
penawaran dengan permintaan dan untuk menghitung biaya serta hasil berbagai
proyek. Dengan kata lain hakikat perencanaan keuangan adalah untuk memastikan
apakah permintaan bertemu dalam suatu mekanisme dimana kemampuan fisik
dimanfaatkan sepenuh mungkin tanpa mengakibatkan perubahan yang besar dan tak
terduga pada struktur harga.
2. Perencanaa fisik : adalah
suatu usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan melalui pengalokasian faktor
produksi dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan dan pekerjaan.
Dalam perencanaan fisik, taksiran menyeluruh dibuat berdasarkan sumber daya
nyata yang tersedia seperti bahan mentah, tenaga kerja, dan sebagainya dan
bagaimana sumber daya tersebut diperoleh sehingga tidak muncul kemacetan selama
pelaksanaan rencana tersebut. NSB perencanaan fisik mempunyai beberapa
kelemahan yaitu: pertama, sebagian besar masalah utaam ekonomi terletak pada
langkanya data statistik dan informasi tentang sumber daya fisik yang tersedia.
kedua, bagaimana membuat keseimbangan antara berbagai bagian perekonomian.
ketiga, kelangkaan sasaran fisik seperti itu, pasti mengakibatkan tekanan
inflasioner. terakhir bagi NSB perencanaan fisik tanpa perencanaan keuangan selalu
merupaka negasi bagi perencanaan.
Berdasarkan
tingkat keluwesan
1. Perencanaan
indikatif: Perencanaan indikatif adalah ekonomi campuran ala perancis dan sama
sekali berbeda dengan tipe perencanaan yang berlaku pada ekonomi campuran
lainnya di dunia. Di dalam ekonomi campuran, sektor swasta bekerja sama.
Perecanaan indikatif telah diterapkan di perancis semenjak rencana monnet
1947-1950. Keberhasilan perencanaan indikatif mengasumsikan setiap cabang
kegiatan menjanjikan kemungkinan memperoleh faktor produksinya dan menjual
barangnya pada suatu pasar yang berimbang.
2. Perencanaan
imperatif: Dalam pada itu di bawah perencanaan imperatif semua kegiatan dan
sumber daya ekonomi berjalan menurut komando negara. ada pengawasan menyeluruh
oleh negara terhadap faktor produksi. keseluruhan sumber daya dipakai
semaksimal mungkin dalam rangka memenuhi sasaran rencana. tidak ada kedaulatan
konsumen didalamnya.
Berdasarkan
sistem ekonomi
1. Perencanaan dalam
kapitalisme: Perencanaan dalam sistem kapitalisme tidak disandarkan pada
rencana yang terpusat (central plan). Dengan tiadanya rencana pusat, maka
alat-alat produksi bisa dimiliki secara pribadi. Produksi juga dilaksanakan
oleh perusahaan swasta. Kegiatan ini tidak direncanakan oleh pemerintah.
Perencanaan dalam kapitalisme dibatasi pada kegiatan pemerintah yang sifatnya
mengatur sedemikian rupa untuk menghindarkan resesi atau inflasi, untuk
mencegah pemusatan monopoli, untuk menaikkan kualitas kehidupan rakyat, dan
untuk menciptakan kondisi demi kelancaran fungsi mekanisme harga dengan kadar
persaingan yang memadai.
2. Perencanaan dalam
sosialisasi: Perencanaan dalam sosialisme didasarkan pada rencana yang terpusat.
Ada penguasa atau badan perencanaan pusat yang merumuskan rencana bagi
keseluruhan.
3. Perencanaan dalam
ekonomi campuran: adalah dua gabungan sistem ekonomi, kapitalisme dan
sosialisme. sistem ini merupakan sistem yang bebas dari kejelekan kapitalisme
dan sosialisme tetapi menyatupadukan segi-segi baiknya. Perencanaan dalam
perekonomian campuran tidak bersifat menyeluruh seperti dalam pengertian
perencanaan sosialis. Tujuan akhir dalam perekonomian kejelekan kapitalisme dan
memajukan kesejahteraan rakyat secara maksimum. Perencanaan di dalam suatu
perekonomian campuran dihadapkan pada sejumlah tertentu yang menghalanginya
mencapai tujuan dan sasaran rencana. pertama, ada non-kerja sama antara kedua
sektor tersebut. kedua, perencanaan pada perekonomian campuran menyangkut
perluasan sektor pemerintah yang dengan demikian memerlukan pengeluaran negara
yang besar. ketiga, sektor pemerintah merupakan beban berat bagi rencana
keuangan.
Berdasarkan
cara pelaksanaannya
1. Perencanaan sentralistik: Perencanaan sentralistik keseluruhan proses perencanaan suatu
negara berada dibawah badan perencanaan pusat. Badan ini merumuskan suatu
rencana pusat, menetapkan tujuan, sasaran, dan prioritas untuk setiap sektor
perekonomian. Badan perencanaan pusat tersebut mengendalikan setiap aspek
perekonomian. Banyak yang tidak menyukai perencanaan sentralistik ini karena
sifatnya yang tidak demokratis. Sistem perencanaan ini sering juga disebut
sebagai perencanaan dari aats top-down planning.
2. Perencanaan
desentralistik: mengacu pada perencanaan dari bawah (bottom-up planning).
rencana ini dirumuskan oleh badan perencana pusat setelah berkonsultasi dengan
berbagai unit administrasi negara. Rencana pusat ini menggabungkan rencana
daerah/wilayah.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Mukhyi, M dan
Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen
Umum. Jakarta: Gunadarma
Arsyad, L. (1993). Pengantar Perencanaan Ekonomi.
Yogyakarta: Media Widya Mandala
Robbins, S dan Coulter,
M. (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta
: INDEKS
Robbins, S dan Coulter,
M. (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta
: INDEKS
Sastrodiningrat, S.
(1999). Kapita Selekta Manajemen dan
Kepemimpinan. Jakarta: IND-HILL-CO
0 komentar:
Posting Komentar